Bunda,
entah tlah berapa malam
kau lalui untuk menjagaku
entah tlah berapa masa
kau lewati guna melihatku bertumbuh
tapi kau tak pernah mengeluh
Bunda,
tak terhitung banyaknya waktu kau lalui
guna menemaniku belajar bicara
tak terkira banyaknya peluh dari dahimu
demi melihatku bisa bernyanyi
namun tak sedikitpun penat tergambar diwajahmu
Bunda,
meski emas permata tak mampu menebus semua jasamu
meski gunung es tak dapat membayar budimu
tapi disetiap tarikan nafasku
disetiap malam dalam doa-doaku
aku berharap engkau selalu tersenyum
aku berdoa engkau selalu kuat dalam menjalani
sisa hidupmu
meski aku tak mampu menghapus sisa airmatamu
Bunda,
aku mencintaimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar